Selasa, 03 Maret 2015

Belajar Dari Kehidupan Bayi, part I

 Sebuah kehidupan diawali dengan terlahirnya kita kedunia hingga berbaringnya kita di tanah pemakaman. Dari seorang bayi kita baru mengenal dunia, tapi sering kita melupakan pelajaran yang kita dapat pada waktu itu.
Pada bagian pertama, yang akan kita pelajari ialah “tangisan seorang bayi”. Saat ada seorang bayi yang menangis kadang membuat kita geregetan, gemas, bahkan membuat kita kesal karena tak mau berhenti. Namun, pernahkah kita bertanya “Mengapa seorang bayi menangis?” Ada 2 jawaban atas pertanyaan tersebut.
  • Kita tau, ketika bayi baru terlahir pasti menangis, jika tidak, orang tuanya akan membuatnya menangis dengan beragam alasan. Ada yang bilang, hal itu terjadi karena seorang bayi tau bahwa ia akan menghadapi kerasnya kehidupan. Ada benarnya, namun bagi saya, bayi tersebut telah keluar dari zona nyamannya. Ketika seorang bayi yang masih berada dalam rahim ibunya, ia tak perlu repot mencari makan, tak perlu takut hujan ataupun panas, ia terlindung dengan. Namun, ketika ia terlahir dan keluar dari rahim ibunya, Tuhan memberitaukan bahwa ia harus belajar mandiri. Jika demikian, masih pantaskah kita mengeluh karena keadaan? Masihkah kita menjadi peratap masa lalu, tanpa berbuat apapun demi masa depan kita?
  • Hal kedua, seorang bayi akan menangis untuk mencari perhatian dari seseorang, entah makan, buang air maupun saat sakit. Sikap itu pun mengikut sampai kita dewasa, yaitu sikap untuk mencari perhatian. Namun, beberapa dari kita keliru dalam mencari perhatian, yaitu dengan berbuat yang kurang baik. Pribadi Luar Biasa akan mencari perhatian dengan cara berbeda, entah dari prestasi maupun inovasi dan ide-ide cemerlang. Untuk menghadapi orang-orang yang mencari perhatian dengan cara yang kurang baik, kita diharuskan untuk memberikan perhatian dan kasih sayang lebih.
Itulah kehidupan bayi yang boleh kita pelajari kali ini, apakah sikap yang demikian yang Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari Anda?
Jangan jadikan diri Anda peratap kehidupan yang justru menurunkan kualitas diri Anda!
Salam Excellent!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar